JEMBER, MN Cakrawala – Kantor Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Jember mulai ikut aktif menyambut Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2023. Salah satu caranya, Bapas Jember mengerahkan karyawan dan stakeholder nya seperti Lapas Kelas IIA Jember dan Kantor imigrasi TPI 1 Jember untuk ikut kegiatan donor darah sukarela.
Hasilnya, Bapas menyumbang 44 kantong darah ke Unit Donor Darah (UDD) PMI kabupaten Jember. Kegiatan donor dipusatkan di aula Bapas Kelas II Jember, Rabu (2/8). Kegiatan donor darah ini juga dalam rangka Hari Bhakti Pemasyarakatan maupun Hari Kemenkumham.
Sayang, 16 calon pendonor lainnya tidak bisa melanjutkan proses donor darah karena tidak lolos saat di screening petugas UDD PMI Kabupaten Jember. Tak heran, ke-16 orang tersebut agak kecewa karena tidak bisa ikut menyumbangkan darahnya ke UDD PMI Kabupaten Jember. Pasalnya, satu tetes pendonor bisa jadi bisa menyelamatkan nyawa orang lain.
“Kegiatan sosial donor darah ini secara rutin digelar dalam rangkaian kegiatan baik Hari Bhakti Pemasyarakatan maupun Hari Kemenkumham dengan tujuan meningkatkan ketersediaan darah di PMI Kabupaten Jember dan menyelamatkan nyawa sesama,”kata Kepala Bapas Kelas II Jember Basuki Raharjo.
Menurut dia, kegiatan donor darah memiliki peran penting dalam mendukung sistem kesehatan bagi pendonor dan penerima darah. Selain itu, donor darah juga berperan efektif dalam meningkatkan kualitas hidup banyak orang. “Hingga akhirnya terkumpul 44 kantong darah karena beberapa petugas tidak bisa melaksanakan donor berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter,” ujarnya.
Donor darah adalah tindakan sukarela menyumbangkan sebagian darah seseorang untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Ada beberapa manfaat dari donor darah. Pertama menyelamatkan nyawa, Salah satu manfaat paling penting dari donor darah adalah menyelamatkan nyawa orang lain. Darah yang disumbangkan digunakan untuk transfusi darah pada pasien yang mengalami kecelakaan, operasi, atau menderita kondisi medis yang memerlukan darah tambahan.
Kedua, membantu pasien dengan Penyakit Kronis, Banyak pasien dengan penyakit kronis seperti kanker, talasemia, dan anemia membutuhkan transfusi darah secara berkala. Donor darah membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan membantu mereka bertahan hidup.
Ketiga, meningkatkan kesehatan pendonor, Donor darah secara teratur dapat meningkatkan kesehatan fisik donor. Proses donasi darah mendorong tubuh untuk menggantikan sel darah merah yang hilang dengan yang baru, yang pada gilirannya meningkatkan produksi sel darah merah dan kinerja sumsum tulang.
Keempat deteksi dini penyakit, Sebelum menyumbangkan darah, calon donor akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Proses ini dapat membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan yang mungkin tidak disadari sebelumnya.
Kelima, mengurangi risiko penyakit jantung, Beberapa penelitian menunjukkan bahwa donor darah yang rutin memiliki risiko yang lebih rendah terkena penyakit jantung karena mengurangi tingkat zat besi dalam darah, yang dapat mengurangi oksidasi dalam tubuh.
Keenam membentuk solidaritas dosial, Donor darah adalah tindakan sukarela yang menunjukkan kepedulian dan kebaikan hati kepada sesama. Hal ini membantu membangun solidaritas sosial dan mendorong rasa tanggung jawab untuk membantu orang lain.
Ketujuh, meningkatkan produksi darah, Setelah menyumbangkan darah, tubuh akan mulai menghasilkan darah baru untuk menggantikan yang telah disumbangkan. Proses ini dapat meningkatkan produksi sel darah dan membantu menjaga kesehatan sistem peredaran darah. dan Kedelapan pengganti darah yang hilang: Dalam situasi kecelakaan atau darurat medis, kebutuhan akan darah menjadi kritis. Donor darah memberikan pasokan darah yang sangat diperlukan untuk menggantikan darah yang hilang dan membantu pemulihan pasien. (Agus/Andre)