Kasdim 0822 Bondowoso Gelar Dialog Interaktif “TNI Manunggal Air” Hadapi Kekeringan

Bondowoso,MNCakrawala-6 Juli 2024 – Kodim 0822 Bondowoso, yang dipimpin oleh Kasdim Mayor Inf Tanuri, mengadakan dialog interaktif di Radio Mahardika Bondowoso. Acara ini mengusung tema “TNI Manunggal Air” dan bertujuan untuk mengatasi dampak kekeringan yang diprediksi akan melanda akibat dari Perubahan Iklim.

Mayor Inf Tanuri menyampaikan, kondisi cuaca ekstrem telah menyebabkan longsor dan gagal panen di berbagai daerah. Menyikapi hal ini, Kodim 0822 bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan beberapa program strategis. Di antaranya:

1. *Identifikasi Titik Air untuk Pompanisasi*: Menentukan titik-titik air yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan ladang.
2. *Pembangunan Embung*: Membangun embung untuk menampung air dalam jumlah besar yang akan digunakan untuk irigasi.

“Langkah pertama adalah membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk memastikan debit air yang mencukupi,” ujar Mayor Tanuri. Selain itu, Kodim 0822 berencana membangun sumur bor di wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan.

Kasdim menegaskan bahwa kekurangan pangan akibat kekeringan bisa meningkatkan angka kriminalitas. Oleh karena itu, program “TNI Manunggal Air” fokus pada pengelolaan air yang vital untuk keberlangsungan hidup.

Kodim 0822 telah melakukan survei di berbagai lokasi embung di Kabupaten Bondowoso. Mereka juga merencanakan program karya bhakti secara kontinu dengan membersihkan sungai dari sampah dan menormalisasi parit-parit yang tertutup.

“Dengan semangat gotong royong, kami berharap semua elemen masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam program ini karena ini adalah kebutuhan nasional,” tambah Mayor Inf Tanuri.

Program ini juga bertujuan mencegah stunting yang dapat terjadi akibat inflasi pangan. Semua kegiatan akan berdampak pada masyarakat secara menyeluruh, termasuk dalam bidang kesehatan.

Kodim 0822 Bondowoso juga mengarahkan setiap Koramil untuk memperluas area tanam dengan memanfaatkan lahan yang tidak berfungsi. Tidak hanya fokus pada tanaman padi, wilayah yang tidak bisa ditanami padi akan ditanami palawija atau jagung.

Jika ada lahan yang sulit dijangkau untuk pompanisasi, akan dibuat penampungan air sesuai kebutuhan lahan tersebut. “Kami mengajak masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan menjaga alam, terutama air,” pungkas Mayor Inf Tanuri. (MC.Pendim0822/Imm)