Example 728x250

Uri Uri Kebudayaan Desa srigonco Slametan Adat, Sesaji Satu Suro

Malang, MN Cakrawala.com – Uri-uri kebudayaan desa Srigonco kecamatan Bantur Kabupaten Malang akan adat sesaji satu suro yang di helat di pantai Regent balekambang untuk menyambut 1 suro di pengkalenderan Jawa ini, Kamis 20,21/07/2023.

Acara yang diadakan setiap tahunnya oleh pemerintah Desa Srigonco, Uri-uri budaya mengambil tema Slamatan Adat Sesaji Satu Suro, diadakan selama 2 hari penuh mulai tgl 20 21 Juli 2023.

Slamatan adat sesaji satu suro ini diadakan untuk melestarikan budaya adat yang ada di desa Srigonco, Didit Puji Leksono Spt. Kepala Desa Srigonco mengutarakan “kegiatan satu suro saat ini kita kemas sedemikian rupa selama 2 hari. Hari pertama kita sugukan pagelaran wayang kulit dengan lakon, Wahyu Ketetreman dengan dalang Ki Bawor Hadi Suwono dengan Ki Djuari cerita pewayangan ini menceritakan garis besarnya yaitu merangkul semua untuk membangun bukan dengan memukul, sehingga semua menjadi makmur, berkah dan kehidupan semakin harmonis menuju suatu kemuliaan dan kejayaan.”

“ Untuk hari kedua yaitu puncaknya, kita mengadakan Larung sesaji dengan melarung 2 kepala serta kaki Kambing Kendit, pala pendem,Bubur Suro, kendok-kendi dan masih banyak lagi, dengan maksud kita merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya yang selama ini diberikan kepada warga desa kami dan pemerintahan yang kami jalankan. Ini semua kita berbagi sesama semua mahkluk yang menyayangi dan saling memberi.”

Ditempat yang sama menurut Mbah Siono Karyo Utomo selaku sesepuh Desa Srigonco dan juga ketua lembaga adat desa Srigonco” saya setuju dengan keterangan kepala desa tadi, saya hanya mau menambahkan kalau implementasi dari terbentuknya lembaga adat desa Srigonco seperti saat ini sudah saya laksanakan untuk uri-uri budaya asli desa Srigonco juga merupakan kebudayaan Jawa asli. Uri-uri budaya ini dihadiri oleh tokoh adat budaya kabupaten Malang yakni KRAT Sutrimo Rekso Budoyo.”

Selain itu,” Saya mau menjelaskan sedikit tentang awal berdirinya pendopo di pantai regent Balekambang ini, saya mengulas kalau dulu sebelum adanya bangunan untuk pendopo , saya mendapat wangsit atau bisikan saat meminta petunjuk dari Tuhan yang maha esa tentang lokasi yang betul dan sesuai sebagai tempat pendopo”.

” Hingga akhirnya saya putuskan untuk membangun pendopo disini dan memberi nama Bima sakti, makanya didepan pendopo saya buatkan gambar timbul dua sosok pewayangan yakni Semar dan Bima sakti atau tokoh wrekudoro brontoseno,”

Dalam acara pagelaran wayang kulit ini dihadiri Camat Bantur ( Bayu Jatmiko S.STP) dan oleh beberapa kepala desa di Kecamatan Bantur yaitu Desa Bandung Rejo (Bpk. Marlin), Desa Sumber Bening (Bpk. Kuslan) dan para sesepuh serta pinesepuh semua perangkat dan masyarakat Desa Srigonco.

Ditempat yang sama saat ditemui awak media Camat Bantur Bayu Jatmiko mengatakan sepakat dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Desa Srigonco, ini bukti kalau kesenian dan kebudayaan kita masih hidup dan berdiri tegak perlu dilestarikan supaya tepat lestari selamanya.

Dalam acara puncak larungan ini dihadiri dari para pejabat Pemerinta Kabupaten Malang yang mewakili, Camat dan forkopimcam semua seluruh jajaran aparatur pemerintah desa Srigonco, Toko masyarakat, Toko Budaya sesepuh pinisepuh dan Masyarakat Desa Srigonco.

Dari pantauan awak media acara uri-uri budaya yang dilakukan desa Srigonco ini juga mewadahi Basar dari warga desanya. Kegiatan ini pemerintah Srigonco bekerja sama dengan Karang Taruna, tokoh masyarakat, LPMD, dan seluruh stage holder yang mendukung demi suksesnya acara.
(Dwi/Abdul Salam)