Sidoarjo, MN Cakrawala– Budaya atau tradisi ruwah desa masih terjaga hingga kini dan terus dilestarikan oleh sejumlah masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Ruwah desa merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat bagi masyarakat desa.
Salah satunya Desa Semambung, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Ruwatan digelar hampir setiap tahun dan dikemas dengan berbagai acara yang selalu mendapatkan dukungan penuh dari warga setempat.
“Ruwat desa tahun ini sangat meriah dan berlangsung selama tiga hari. Diawali dengan Ziarah kubur Sesepuh desa dan khotmil qur’an atau khataman al qur’an Mushollah-mushollah, Masjid dan kantor pemerintahan desa Semambung pada hari Jum’at (18/10). Hari sabtu siang pawai budaya dan dilanjut acara inti sabtu malam ludruk karya baru”, papar ketua panitia Khoirul Anam, Sabtu (19/10/2024)
Dalam sambutanya Kepala desa Semambung Jainuri mengatakan, Mendukung Uri-uri budaya, dalam melestarikan adat budaya, Kegiatan acara ruwat desa merupakan salah satu kegiatan adat yang mencerminkan kebersamaan dan syukur atas Rahmat yang telah diberikan Allah swt, pelestarian adat budaya ruwat desa yang sudah berjalan turun temurun sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan yang bisa dimaknai slametan desa atau sedekah menolak balak, menjauhkan dari musibah, dan bersilaturrahmi antar warga, menciptakan kerukunan di masyarakat.
“Ruwah Desa mampu menjadikan warga desa guyub, rukun, dan sejahtera. Untuk itu, nilai-nilai kebudayaan yang saat ini masih kental juga harus tetap dijaga, Sekaligus sebagai upaya uri-uri budaya kearifan lokal yang harus kita lestarikan bersama. Kami berharap acara ini bisa terjaga dan dilaksanakan setiap tahunnya, semoga desa Semambung menjadi desa yang gemah ripah loh jinawi,” ujarnya Jainuri.
Hadir dalam acara tersebut kepala desa Semambung Jainuri beserta perangkat, Babinsa, Babinkantibmas, tokoh Agama dan tokoh masyarakat desa Semambung.
(Ubaid/Mendong)