Sidoarjo, MN Cakrawala– Kebersamaan menjelang lebaran hari raya Idhul Fitri 1446 Hijriyah, dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan terasa pada acara silaturahmi buka puasa yang digelar insan media di Sidoarjo dengan H. Rahmat Muhajirin SH, MHum di Kedai Putragama Nusantara, Kamis (27/03/2025).
Dalam acara yang diikuti ratusan wartawan tersebut, Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra Sidoarjo itu hadir bersama sang istri, Wakil Bupati Sidoarjo, Hj Mimik Idayana. Acara ini menjadi ajang silaturahmi antara Rahmat Muhajirin dengan para jurnalis dari berbagai organisasi, seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI),
Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas), Aliansi Jurnalis Sidoarjo (AJS), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesian (IJTI), Jurnalis Online Siber Sidoarjo (Joss), dan turut hadir Ketua Java Coruption Watch (JCW), Sigit Imam Basuki, ketua Gerakan Pemuda Sidoarjo (GPS) Nanang Romi, aktivis pemuda Sidoarjo, Husain.
Selain mempererat hubungan, pertemuan ini juga membahas peran media dalam mengawal jalannya pemerintahan di Kabupaten Sidoarjo. Demi kebaikan Sidoarjo kedepan, awak media kami minta harus punya prinsip membangun dan profesional dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
Rahmat Muhajirin menekankan pentingnya pers sebagai pilar keempat demokrasi yang berperan aktif dalam mengawasi kebijakan pemerintah.“Media memiliki peran besar dalam pembangunan Sidoarjo. Jika ada kebijakan yang kurang tepat, sampaikanlah dengan objektif dan berimbang, yang penting bukan hoaks. Wartawan adalah mitra strategis dalam membangun daerah yang lebih baik,” paparnya.
Selain itu, Rahmat Muhajirin juga mengungkapkan rencana penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Sidoarjo. Menurutnya, Kabupaten Sidoarjo telah ditunjuk untuk menyediakan lahan seluas enam hektar sebagai bagian dari program pendidikan inklusif tersebut, sementara pemerintah pusat akan menangani pembangunannya.
“Kita berharap apabila Sekolah Rakyat ini sudah terlaksana di Sidoarjo, kita harus bersyukur karena pendidikan gratis dan berkualitas bisa diakses oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan dan mendorong masyarakat untuk hidup lebih maju,” ujarnya.
Dalam sesi tersebut salah satu wartawan Ajs Ubaid dari Media Nasional cakrawala menyampaikan opinya agar berkaitan dengan ODL (Outdoor Learning atau pembelajaran di luar kelas) bilamana dilarang bisa ditindak tegas bagi sekolah yang masih menjalankan program tersebut dan apabila tetap boleh dilaksanakan alangkah baik hal itu dilakukan di dalam kabupaten Sidoarjo sendiri seperti pasar tradisional (disana ada nilai nyata akademis ekonomi), Musium Empu Tantular dan candi-candi (bagian dari sejarah) dan sebagainya, agar anak-anak kita lebih tau akan potensi dan cinta wilayahnya sendiri.
Sementara Wabup Sidoarjo Hj Mimik Idayana menanggapi bahwa pemerintah kabupaten Sidoarjo melarang kegiatan ODL di luar kota. “Kegiatan ODL kita fokuskan di lingkungan Sidoarjo, karena disini banyak lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk ODL, seperti yang mas media dari AJS opinikan, situs Candi, tempat wisata di Jabon, pabrik dan tambak nanti juga akan jadi rujukan dalam ODL anak-anak sekolah nantinya” ujar Hj Mimik Idayana.
(Ubaid)