Warga Desak Pemeriksaan Total Dana Desa 2022–2024, Proyek Hancur, Kades Bungkam

Pelalawan,Cakrawala-Aroma busuk dugaan korupsi di Desa Sialang Godang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, semakin menyengat. Setelah Kepala Desa Syafarudin terseret isu penyalahgunaan dana desa untuk kepentingan pribadi, kini masyarakat secara tegas meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan.

Desakan itu muncul setelah berbagai laporan masyarakat terkait proyek-proyek bermasalah di desa tersebut tak kunjung ditanggapi secara serius. Jalan rabat beton senilai ratusan juta rupiah yang baru dibangun sekitar dua tahun lalu kini sudah rusak berat. Begitu pula fasilitas umum lain yang cepat hancur dan dinilai tidak sesuai spesifikasi.

“Sudah cukup kami bersabar. Kami minta Inspektorat Pelalawan, Dinas PMD, bahkan Kejaksaan Negeri segera audit dana desa dari 2022 sampai 2024. Jangan nunggu desa ini tambah hancur,” ujar Timin, warga yang selama ini vokal menyuarakan dugaan penyelewengan anggaran.

Tak hanya proyek fisik, dugaan penggunaan dana desa untuk dugem dan hiburan malam oleh oknum Kades Syafarudin juga ikut mencuat, semakin memperkeruh suasana. Namun hingga saat ini, sang kepala desa tetap memilih diam dan tak mau memberikan klarifikasi meski sudah dikonfirmasi secara terbuka.

“Ini bukan isu kecil. Ini soal uang rakyat. Kalau tidak ada tindakan dari APH, berarti mereka juga ikut membiarkan perampokan anggaran desa,” tegas salah satu tokoh masyarakat.

Masyarakat Sialang Godang berharap audit yang dilakukan bersifat menyeluruh dan melibatkan aparat independen. Mereka juga mendesak agar hasil audit diumumkan ke publik sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban.

“Jangan sampai ada yang dikorbankan sementara otak pelakunya dibiarkan bebas. Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas!” sambung warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Inspektorat maupun Kejari Pelalawan. Sementara itu, gelombang tuntutan warga terus membesar, menuntut keadilan atas pengelolaan anggaran desa yang diduga dikorupsi secara sistematis dan diam-diam.(Tim/Ef)