Pekanbaru,Cakrawala– Gubernur Riau Abdul Wahid tak mau kompromi terhadap 153 temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Pemprov Riau tahun anggaran 2024 yang hanya meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Meski baru menjabat sejak Februari 2025, Gubri menegaskan bahwa penyelesaian semua temuan ini adalah prioritas mutlak—dan harus beres dalam dua bulan ke depan.
“Atas temuan BPK, saya tegaskan akan segera ditindaklanjuti sesuai saran. Tak bisa main-main lagi. Kita hanya punya waktu dua bulan,” ujar Wahid dengan nada serius, saat menghadiri kegiatan Pesta Pembangunan dan Pengadaan Lahan HKBP Imanuel Resort Pekanbaru II, Ahad (8/6/2025).
Gubri bahkan sudah membentuk tim khusus untuk menyisir seluruh temuan dan merancang langkah penyelesaian. Dirinya tak menampik bahwa dari total 153 temuan itu, mayoritas menyangkut kepatuhan terhadap aturan keuangan dan administrasi. Ini, katanya, bukan hanya soal laporan, tapi soal integritas dan masa depan birokrasi Riau.
“Ada sekitar 93 temuan dari sisi kepatuhan. Ini harus segera dirapatkan dan dituntaskan. Kalau tidak, bisa jadi masalah hukum nantinya,” tegasnya.
Wahid juga menyentil keras para pejabat SKPD yang lalai atau enggan menindaklanjuti rekomendasi BPK. Dirinya secara terbuka menyatakan siap merombak jajaran SKPD yang tidak kooperatif atau justru menjadi batu sandungan dalam upaya bersih-bersih keuangan daerah.
“Kalau saran BPK ini masih juga tidak diindahkan, maka saya tak punya pilihan lain: SKPD yang membandel harus saya rombak!” tandas Wahid, memperlihatkan komitmennya menata ulang manajemen pemerintahan.
Meski tak berada dalam posisi menyusun laporan keuangan tahun 2024, Gubri Abdul Wahid memilih untuk bertanggung jawab penuh atas penyelesaian masalah warisan tersebut. Baginya, pembangunan Riau tak bisa ditopang di atas fondasi yang keropos karena lemahnya tata kelola keuangan.
“Kita ingin fokus pada pembangunan ke depan. Tapi jangan sampai dibayangi masalah administrasi dan hukum di belakang. Karena itu, semua temuan harus diselesaikan, satu per satu,” pungkasnya.(Efialdi)