Pekanbaru,Cakrawala-Meski Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Pemerintah Provinsi Riau telah resmi mengumumkan tiga nama calon Sekda Riau hasil seleksi terbuka, Senin (16/6/2025), namun publik tampaknya masih belum sepenuhnya percaya bahwa proses ini benar-benar bersih dari kepentingan politik dan titipan kekuasaan.
Tiga nama—Jafrinaldi, Syahrial Abdi, dan Yusfa Hendri—dinyatakan lolos setelah melalui tahapan yang tampak ketat, dari administrasi hingga wawancara akhir. Namun, di balik kesan formal dan prosedural, masih tersisa pertanyaan: apakah hasil ini benar-benar mencerminkan kualitas dan integritas terbaik, atau hanya sekadar melegitimasi nama-nama yang sejak awal sudah “disiapkan”?
Surat Keputusan Nomor 18/Pansel-JPTM/2025 memang diteken langsung oleh Ketua Pansel, Prof Dr H Ilyas Husti MA, dan disebut sesuai mekanisme. Tapi pengalaman publik dalam menyaksikan proses-proses serupa sebelumnya, sering kali berujung pada “drama birokrasi” yang hanya ganti kulit, tidak menyentuh akar persoalan.
“Gubri akan menyampaikan nama-nama ini ke Presiden melalui Mendagri,” kata Prof Ilyas. Namun lagi-lagi, proses itu lebih menyerupai seremoni administratif ketimbang seleksi visioner untuk masa depan birokrasi Riau.
Meski masih ada tes kesehatan dan napza yang dijadwalkan 18 Juni mendatang, publik tak bisa menutupi rasa pesimis: apakah tahapan itu akan benar-benar jadi filter, atau hanya stempel pelengkap?
Di tengah tuntutan reformasi birokrasi, publik Riau berharap lebih dari sekadar nama. Yang diinginkan adalah perubahan nyata. Namun sejauh ini, yang tampak justru adalah pengulangan pola lama dengan wajah baru.(Ef)
