Sragen,Cakrawala-Pemerintah Kabupaten Sragen terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas layanan publik, terutama di sektor transportasi pendidikan. Melalui program Bus Sekolah Gratis, yang resmi beroperasi sejak 17 Juli 2023, Pemkab Sragen menghadirkan solusi nyata untuk membantu para pelajar menuju sekolah dengan aman, nyaman, dan tanpa biaya.
Program ini sejalan dengan visi Sragen untuk mewujudkan layanan publik yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dengan semangat “Mengantar Aman, Menjemput Impian,” layanan bus sekolah gratis diharapkan dapat memperluas akses pendidikan hingga ke pelosok wilayah “Bumi Sukowati.”
Tingginya angka penggunaan sepeda motor oleh pelajar di Sragen menjadi salah satu pemicu kecelakaan lalu lintas di usia sekolah. Melalui layanan bus sekolah gratis, risiko tersebut dapat ditekan sekaligus membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
Program ini dirancang untuk memastikan setiap anak, terutama di wilayah pinggiran dengan akses transportasi terbatas, dapat berangkat dan pulang sekolah dengan aman. Saat ini, terdapat 5 unit bus sekolah yang melayani 4 rute utama:
1. Rute A: SPBU Tunjungan – Sambungmacan – MTsN 5 Sragen (2 armada)
2. Rute B: Indomaret Grompol Masaran – Halte PMI Sragen
3. Rute C: Kantor Kecamatan Kedawung – SMA N 1 Sragen
4. Rute D: Simpang Galeh Tangen – SMA N 1 Tangen
Layanan beroperasi dua kali sehari, yakni pukul 05.30–07.00 WIB untuk antar, dan 13.00–15.00 WIB untuk jemput, menyesuaikan dengan jadwal sekolah masing-masing.
Program ini memiliki dasar hukum yang kuat, yakni Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sekolah Gratis. Selain itu, Pemkab Sragen juga menerapkan SOP pengelolaan, sistem pelacakan real-time melalui aplikasi SI JEMPOL, serta membentuk Paguyuban Trans Bumi Sukowati sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha transportasi lokal.
Armada bus yang digunakan pun berasal dari hibah berbagai instansi daerah.
Rute A memanfaatkan bus perintis milik Dinas Perhubungan serta kendaraan dari Dinas Kesehatan.
Rute B menggunakan bus hibah dari Bagian Umum Setda.
Rute C dari Rumah Sakit Amal Sehat.
Rute D dari Dinas PPKBPPPA Kabupaten Sragen.
Perawatan rutin dan operasional bus sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan setiap tahunnya.
Antusiasme masyarakat terhadap layanan ini sangat tinggi. Sejak beroperasi, program bus sekolah telah melayani 45.719 penumpang.
Rinciannya:
* Bus A: 17.180 penumpang (rata-rata 59 pelajar/hari)
* Bus B: 10.756 penumpang (rata-rata 37 pelajar/hari)
* Bus C: 12.089 penumpang (rata-rata 48 pelajar/hari)
* Bus D: 5.694 penumpang (rata-rata 27 pelajar/hari)
Data tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan transportasi pelajar di Sragen sangat besar dan program ini menjawab persoalan nyata di lapangan.
Selain meningkatkan keselamatan dan mengurangi pelanggaran lalu lintas oleh remaja, keberadaan bus sekolah juga membantu menghidupkan kembali peran angkutan umum lokal, menciptakan efisiensi energi, serta menggerakkan roda ekonomi daerah.
Saat ini, layanan baru menjangkau 4 dari 12 rute yang direncanakan. Pemerintah daerah menargetkan perluasan layanan agar lebih banyak sekolah di wilayah pinggiran dapat terlayani.
“Bus sekolah gratis ini bukan hanya soal transportasi, tetapi soal keadilan akses pendidikan. Anak-anak Sragen berhak untuk belajar dengan aman dan nyaman tanpa harus mengkhawatirkan biaya atau keselamatan di jalan,” ujar Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan & Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat.
Dengan semangat kolaboratif dan dukungan masyarakat, inovasi transportasi pendidikan di Kabupaten Sragen menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan daerah dapat menghadirkan manfaat langsung bagi generasi penerus bangsa.(Ef)













