Filkom UNUSIDA Dorong Pelatihan Content Creator dan AI di Desa Glagaharum, Bergaung ke Dunia

Sidoarjo, MN Cakrawala– Gagasan tentang masa depan desa lahir dengan napas global. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Nahdatul Ulama Sidoarjo (Filkom UNUSIDA) menggelar Pelatihan Content creator pertama kalinya didesa Glagaharum kecamatan Porong pada hari Minggu (19/10/2025).

 

 

Bukan sekadar forum, diera Digitalisasi 2025 menjadi laboratorium kolaborasi global yang menautkan mahasiswa untuk menyelesaikan persoalan nyata di desa-desa Indonesia melalui kecerdasan buatan (AI).

 

 

Dekan Filkom UNUSIDA, Dr. Arda Surya Editya., M.T., menjelaskan bahwa kemajuan jaman dan teknologi IT dirancang untuk memperluas mobilitas mahasiswa lintas sektor sekaligus mengintegrasikan hasil kolaborasi dengan kegiatan akademik kampus bersama pemuda yang ada Desa masing-masing dan menggali potensi yang ada didesa umumnya, khususnya desa Glagaharum kecamatan Porong. “Ini bukan sekadar jalan-jalan akademik. Kami ingin kegiatan ini membawa desa Glagaharum tidak gaptek (gagap teknologi). Mahasiswa yang datang dan berinteraksi juga berkolaborasi langsung dengan masyarakat desa Glagaharum bisa belajar bersama dan saling membagikan wawasannya,hal itu menjadi bagian dari proses pembelajaran,” ujarnya.

 

 

Program tersebut diikuti oleh Karangtaruna, PKK dan masyarakat umum desa Glagaharum, Fokus utamanya jelas, Content creator dan AI bukan sekadar teknologi, melainkan alat untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat.

 

 

Adapun program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) membuka mata bahwa banyak permasalahan di desa yang bisa ditangani lewat pendekatan teknologi informasi, dari UMKM, sistem pemerintahan desa, hingga sektor pertanian. Simulasi penerapan teknologi pada konteks lokal. Di sinilah ide diuji, bukan di laboratorium, tapi di ruang nyata masyarakat.

 

 

Senada diungkapkan oleh kepala desa Glagaharum Muhammad Saifulloh As`ary S.Si.,M.Pd.I., Etika dan tanggung jawab manusia dalam penggunaannya. “AI bisa digunakan di mana saja, tapi harus tetap memperhatikan etikanya dan keamanannya. Bukan AI yang melawan manusia, melainkan bagaimana manusia membangun kebijakan yang membuat AI beretika dan aman,” tegasnya.

 

Dalam konteks sosial, ekonomi, dan budaya desa yang akan diterjemahkan peserta pelatihan content creator menjadi solusi berbasis teknologi. Peserta juga diajak memikirkan bagaimana teknologi atau AI dapat membantu akses kesehatan di desa, meningkatkan literasi pemuda, hingga mendukung pertanian cerdas yang berkelanjutan.

(Ubaid)