Tanam Sawi dan Kangkung, Upaya Mendukung Ketahanan Pangan Nasional dari Kelompok Wanita Tani Desa Ketapang

Sidoarjo, MN Cakrawala– Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, kelompok wanita tani desa Ketapang mengembangkan program ketahanan pangan terpadu di atas lahan seluas kurang lebih 700 meter.

 

 

Lahan tersebut dimanfaatkan secara optimal untuk pertanian hortikultura, adapun lahan disebalahnya kurang lebih 400 meter untuk perikanan.

 

 

Pada sektor pertanian hortikultura, salah satu komoditi yang dibudidayakan adalah tanaman sawi dan kangkung. Budidaya ini merupakan bentuk optimalisasi pemanfaatan lahan yang berada di wilayah desa Ketapang.

 

 

Jenis sawi yang ditanam adalah varietas sawi hijau (caisim), yang memiliki rasa sedikit pahit dan tekstur renyah jika dimasak dengan benar. Daunnya berwarna hijau dengan tulang daun kehijauan keputihan, serta berbentuk oval memanjang. Sedangkan Tanaman jenis kangkung yang ditanam adalah ipomoea reptans yang sering disebut kangkung darat, memiliki ciri daun sempit dan beradaptasi ditanah yang lembab.

 

 

Sawi hijau dan kangkung memiliki masa panen yang relatif singkat, yaitu 40 – 60 hari setelah tanam, dan mudah dibudidayakan. Sayuran ini juga dapat dikonsumsi segar maupun diolah menjadi berbagai jenis masakan.

 

 

Kelomlok wanita tani desa Ketapang yang diketuai Yeni Setiani, terus berupaya memaksimalkan lahan yang tersedia untuk penanaman tanaman hortikultura guna membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

 

“Melalui program ini, diharapkan dapat menjadi pelopor dan contoh bagi para masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang ada, anggap saja ini awal kita belajar bersama-sama dan nantinya bisa diterapkan dipekarangan rumahnya, baik untuk budidaya tanaman hortikultura maupun kegiatan peternakan,” terangnya.

(Ubaid/Joko)