Maluku Utara,Cakrawala – Bus perintis di Maluku Utara menjadi salah satu moda transportasi vital yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat ekonomi dan layanan publik. Dengan 15 rute yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten, bus perintis ini memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Namun, operasional bus perintis ini tidak tanpa tantangan. Usia armada yang tua, kesulitan suku cadang, dan isu terkait kompetensi pengemudi dalam perawatan kendaraan menjadi beberapa masalah yang dihadapi. “Kita perlu perawatan dan pemeliharaan yang optimal terhadap armada eksisting yang sudah berusia tua, sementara peremajaan armada harus segera dipertimbangkan,” kata Djoko Setijowarno, akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata.
Meski demikian, bus perintis tetap membawa dampak positif bagi masyarakat. Mereka membantu menghubungkan desa-desa terpencil dengan pusat kecamatan atau kota, memungkinkan petani dan pedagang untuk mengangkut hasil bumi dan dagangan mereka ke pasar dengan biaya yang lebih rendah. Selain itu, bus perintis juga membuka akses layanan publik, seperti sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan, yang sebelumnya sulit diakses.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8,59 miliar untuk operasional bus perintis di Maluku Utara pada tahun 2025. Realisasi penyerapan dana hingga bulan Oktober telah mencapai 70,80%. Dengan demikian, diharapkan bus perintis dapat terus beroperasi dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.(Ef)













