Bus Perintis Jadi Penopang Mobilitas Murah di NTT

Kupang,Cakrawala– Layanan bus angkutan perintis masih sangat dibutuhkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan kondisi geografis yang sulit dan keterbatasan infrastruktur, layanan ini menjadi penopang mobilitas warga dengan tarif terjangkau berkat subsidi pemerintah.

 

Sebagai contoh, rute Kupang–Ayotupas sepanjang 232 km hanya dikenakan tarif Rp50.000, jauh lebih murah dibandingkan biaya operasional sebenarnya. Selisih biaya ditanggung Kementerian Perhubungan melalui program subsidi angkutan perintis.

 

Meski begitu, tingkat keterisian penumpang (load factor) masih fluktuatif. Data DAMRI mencatat load factor rute Kupang–Naimata hanya 7,54% pada 2020, bahkan sempat turun hingga 0,67% pada 2023. Namun, layanan ini tetap dipertahankan karena menjadi akses vital bagi warga di daerah terpencil.

 

Kepala BPTD NTT, Robert Tall, menilai keterbatasan armada menjadi salah satu penyebab turunnya minat. Banyak bus berusia lebih dari 10 tahun dan hanya tersedia satu unit per rute. Menurutnya, diperlukan armada yang lebih sesuai dengan kondisi NTT, termasuk kendaraan yang mampu mengangkut orang sekaligus barang.

 

Selain pembaruan armada, optimalisasi Terminal Tipe A Kupang juga didorong agar keberangkatan bus perintis lebih tertata, aman, dan nyaman. “Dengan dukungan pemerintah dan keterlibatan operator swasta, angkutan perintis bisa memberikan layanan lebih baik bagi masyarakat NTT,” ujar Robert.

Sumber : Pengamat transportasi sekaligus Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Ki Darmaningtyas

Pewarta : Efialdi