Bondowoso,MNCakrawala– PJ Bupati Bondowoso Drs Bambang Soekwanto didapuk sebagai Keynote Speaker dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) yang mengusung tema “Pendidikan Bondowoso Maju”.
Kegiatan yang berlangsung di ruang Commad Center diikuti secara zoom oleh ratusan elemen ,baik yang bergerak di bidang pendidikan, masyarakat, media, LSM dan NGO.
Hadir dalam forum tersebut sebagai nara sumber Pj. Sekretaris Daerah, Haeriah Yuliati,
Plh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah. Rabu (24/01/2024).
Sementara Moderator adalah Abdus Somad, Ketua KGP, Host Vidia Esa, Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Bondowoso
Pj. Bupati Bondowoso dalam sambutanya menyampaikan, bahwa Forum Konsultasi Publik (FKP) tentang Pendidikan Bondowoso Maju merupakan sebuah itikad baik dan upaya Pemerintah untuk mendengarkan aspirasi masyarakat untuk kemajuan Pendidikan.
“Forum ini memberikan ruang yang tidak terbatas bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat, kritik, masukan dan saran tentang bagaimana mewujudkan Pendidikan di Bondowoso yang berkualitas dalam rangka menyiapkan Generasi Emas dan Berkualitas,” ungkapnya.
PJ. Bupati juga menegaskan, bahwa majunya sebuah daerah adalah salah satunya ditentukan oleh bagaimana kualitas Pendidikan di daerah.
“Jika kualitas pendidikannya maju, maka hal tersebut akan berbanding lurus dengan menurunnya angka kemiskinan, menurunnya angka pengangguran, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, etos kerja, dan meningkatnya semangat membangun untuk meningkatkan kualitas kinerja agar Kabupaten Bondowoso semakin maju,” terangnya.
Ia mengatakan, seberapa tingginya Kualitas Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator.
“Antara lain berapa angka IPM nya, berapa rata-rata lama sekolah, berapa angka harapan sekolah, dan lain-lain,” paparnya.
Dikatakan, Kabupaten Bondowoso, beberapa indikator yang disampaikan tersebut angkanya masih lebih rendah dari capaian Provinsi Jawa Timur.
“Untuk itu saya berharap, kita semua memiliki visi-misi yang sama, tujuan yang sama untuk bagaimana memajukan dunia Pendidikan di Kabupaten Bondowoso,” ungkapnya.
Menurutnya, tantangan yang cukup besar dalam dunia pendidikan, antara lain masih cukup, tingginya angka perkawinan usia anak memang saat ini, di tahun 2023 sudah dapat menekan angka dispensasi kawin dan angkanya turun sangat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa mendeteksi ada berapa anak-anak yang melakukan pernikahan sirri.
“Tantangan yang kedua adalah belum meratanya guru menjadi penyebab lambannya pemerataan mutu pendidikan, oleh karenanya kedepan akan kita upayakan adanya pemerataan guru ke daerah daerah terpencil di Kabupaten Bondowoso, sehingga seluruh masyarakat kita mendapat hak yang sama dalam menikmati pendidikan, dan memeratakan mutu pendidikan di Kabupaten Bondowoso,” ujarnya.
Lanjut Bambang Soekwanto, yang ketiga adalah masih terdapatnya infrastruktur sekolah yang belum memadai dan kedepan pihaknya akan berupaya untuk membenahi disesuaikan skala prioritas berdasarkan jenis kerusakannya dan APBD .
“Saya berharap FKP yang dilaksanakan hari ini benar-benar menjadi sebuah momen untuk mendengarkan seluruh aspirasi untuk kemudian kita menentukan langkah-langkah mencari solusi. Kami berharap langkah-langkah solutif untuk dunia Pendidikan akan mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat, terutama para Kyai, tokoh masyarakat, penggiat dan pemerhati dunia Pendidikan di Bondowoso,” pungkasnya. (Imam)