DI DUGA PROYEK DINAS BINA MARGA BINA KONSTRUKSI DIKERJAKAN ASAL ASALAN

Pasuruan,Media Nasional Cakrawala-Proyek pembangunan ape luar,UKS toilet, TK Ma’arif buah hati desa jatirejo kecamatan Lekok,Kabupaten Pasuruan menjadi polemik publik, disinyalir pekerjaan tersebut tidak diawasi oleh CV bola mandiri
Seperti yang dilakukan oleh CV. anugerah

Walaupun pembangunan TK ini masih tahap pengerjaan, namun dibalik itu sepek bahan bahan material dan teknis kerja , Keselamatan dan Kesehatan Kerja terkesan diabaikan oleh pelaksana pekerjaan. Dan objek tempat penggalian pondasi sewaktu akan dipasang pasangan batu dan loloh awuran seperti diluar SOP atau tidak kering bolong-bolong, yang mana nantinya akan mengakibatkan pada imbas dari pemasangan pondasi bangunan tersebut jadi runtuh ,karena lokasi pas di bibir pantai juga di lokasi untuk pengadukan Loloh tidak menggunakan mesin molen karena molen di lokasi berfungsi sebagai formalitas pelengkap.

Dari pantauan awak media dan lembaga di lapangan, Heri Selaku anggota lembaga swadaya masyarakat dari suropati mengatakan pihak pelaksana pekerjaan terkesan mengabaikan keselamatan para pekerja dengan kata lain pekerja di biarkan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).hari itu kamis(24/08/2023)

Mengacu Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan, seyogyanya kontraktor (pelaksana pekerjaan) mewajiban pekerja menggunakan alat pelindung diri, untuk melindungi serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Dari hasil pantauan wartawan media nasional cakrawala ketika mengkonfirmasi, rekanan maupun konsultan pengawas, tidak berada dilokasi. yang ada hanya kepala tukang dan enggan menjawaab cuman berkomentar kepala tukang tadi mengucap “iki garapane Rizal mas “dan sampai berita ini diturunkan belum ada tanggapan resmi. dari penanggung jawab di lapangan.

Melihat pekerjaan pemerintah Kab.Pasuruan yang disinyalir ada kejanggalan,heri selaku tim investigasi LSM suropati angkat bicara, sangat disesalkan apabila masih ada proyek pemerintah yang masih tidak mematuhi dan mentaati terhadap peraturan yang telah ditentukan.

Disisi lain mencoba mengkonfirmasi lewat via celuler setiap kali pemberitahuan kepada saudara Rizal selalu menjawab besok dan di undur pertemuan nya pada akhirnya dak bisa ditemui,kami anggap itu suatu jawaban alasan saja tak terputus kami mencari info untuk klarifikasi ,kami juga mencoba konfirmasi ke dinas terkait proyek proyek yang di kerjakan CV yang nakal. jawabannya selalu “ada tim yg turun” dan faktanya sama sekali belum ada tindakan,seakan akan tidak terjadi masalah atau penyimpangan yang harus di selesaikan. begitu ungkap aktifis muda.

Kalau disinggung dugaan adanya kejanggalan yang dilakukan pihak pelaksana pekerja, menurut saya, hal itu patut dipertanyakan, sebab jelas sekali yang namanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) patut di laksanakan,apalagi bahan dan teknis kerja itu bunyi peraturannya, artinya semua itu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi,jadi pekerjaan di TK Ma’arif di Jatirejo kecamatan lekok patut dipertanyakan dan ditenggarai mengabaikan K3 dan tidak sesuai teknik kerja yang di sepakati kata aktivis muda ini. Senin.(31/08/2023)

 

Saya berpendapat, pihak pelaksana pekerjaan harus mengutamakan keselamatan kerja dan tidak menyimpang spek teknis kerja lapangan. Kalau tidak mematuhi peraturan yang telah ditetap pemerintah, intinya CV.anugerah diduga telah mengabaikan K3 dan mengerjakan asal asalan di duga tidak sesuai sepek dan LSM suropati akan tindaklanjuti untuk klarifikasi kepada instansi terkait, Pejabat Pembuat Kometmen (PPK) apakah boleh mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan mengerjakan pondasi bolong renggang di karenakan hal ini akan berimbas runtuh bila di lanjutkan sebab lokasi pas di bibir pantai.

Disisi lain selama ini kenapa dan ada apa dengan tim pengawas dari dinas terkait dalam hal ini dinas binamarga dan bina konstruksi Kab. Pasuruan, mengapa dan ini tidak bisa dibiarkan, misal tidak memakai helm pengaman kepala. dan pasangan yang tidak sesuai sepesifikasi ,adanya alat mesin molen di lokasi hanya sebagai formalitas dan tidak difungsikan sebagai mana mestinya, ungkap Heri dengan wajah serius nada ketus.(muslim)