Diduga Dosis Obat Tidak Sama Dengan Resep Dokter Atau Salah ngasih Obat,Ahirnya Anak Hiperaktif Tidak Bisa Jalan

PASURUAN, MN CAKRAWALA. COM-
Pada saat itu Inisial Ys Orang tua SQ datang ke RS grati hanya untuk berkonsultasi dengan pihak oknum dokter yang bertugas di RS grati terkait anak nya yang sering mengalami gemetaran.

Dari hasil berkonsultasi dengan pihak oknum dokter di rumah sakit grati tidak mendapatkan jawaban dan keterangan apapun terkait perihal yang di alami anaknya yang sering mengalami gemetaran tersebut, namun pada waktu itu selesai konsultasikan anak nya dengan pihak oknum dokter Ys orang tua SQ di kasih resep obat untuk di tebus di apotek farmasih di RS grati agar di konsumsi atau untuk di kasih kan kepada anak nya

Sesampainya di rumah, YS meminumkan obat yang dari resep oknum dokter tersebut Namun hari demi hari keadaan anaknya semakin memburuk setelah minum obat tersebut.

SQ anak umur 4 tahun enam bulan yang hiperaktif selalu ceria, hanya merasa sering mengalami gemetaran di konsultasikan kepihak oknum dokter di RS grati, meski tidak dapat keterangan dan jawaban yang pasti namun Ys di kasih resep obat untuk di tebus di apotek farmasi, setelah mengkonsumsi obat dari resep oknum dokter dan di minumkan dapat tiga kali, kini anak tersebut makin terasa gemetaran, Lama semakin Lama makin melemas, terasa loyoh dan makin hari makin memburuk keadaannya serta merasa  kesakitan,

Pada akhirnya Ys orang tua SQ melihat kondisi anak nya makin memburuk lalu membawanya ke IGD sesampainya di ruangan IGD SQ di periksa oleh pihak oknum dokter yang bertugas. Setelah di periksa SQ Langsung di finis Epilepsi oleh pihak  dokter yang menangani.

Padahal sebelumnya orang tua SQ sudah berkonsultasi dengan pihak oknum dokter di RS grati tersebut namun sayangnya pihak oknum dokter tidak memberikan jawaban dan keterangan tentang yang di alami oleh SQ, malah memberi resep obat untuk di tebus di apotek farmasi yang ada di RS grati untuk di kasihkan kepada SQ. kenapa tiba-tiba langsung di finis epilepsi seperti itu,sedangkan hasil berkonsultasi pihak oknum dokter pun tidak memberi jawaban dan keterangan,

Saat awak media mempertanyakan terkait obat tersebut apakah sebelumnya anak jenengan sakit, iya menjawab awalnya tidak sakit saya ke Rs grati hanya untuk konsultasi,karna anak saya sering mengalami gemeteran, setelah itu saya di kasih resep obat. saya tebus obat itu di apotek farmasi dan anak saya habis minum obat dari konsultasi itu tidak baik baik saja,”Tuturnya.

Setelah awak media mendapatkan keterangan dari orang tua SQ, mencoba melihat obat tersebut Ternyata obat tersebut dosisnya tidak sesuai dengan keterangan resep dari pihak oknum dokter

Yang jadi tanda tanya..??
Apakah diduga gara – gara kelebihan dosis obat tersebut tidak sesuai dengan keteranga resep dari pihak oknum dokter atau obat tersebut diduga bukan obat untuk anak usia empat tahun enam bulan.

Dihari yang berbeda saat awak media mencoba menghubungi oknum Humas grati (Deby) melalui telpon via whatsapp untuk klarifikasi terkait permasalahan ini dan Pihak humas pun meminta waktu untuk menemui awak media ke atas tgl 20 september karna pada waktu itu berdekatan dengan pengibaran benderah merah putih (17 Agustus) namun sampai saat ini awak media mau klarifikasi belum bisa bertemu.

Dan pada akhirnya awak media mencoba menghubungi kembali melalui chat via whatsapp baru mendapat jawaban terkait obat tersebut.

mohon ijin pak mau tanya. Kalau resep dari dokter dosis nya 25.mg harus sesuai iya dengan resep tersebut,
“Pihak humaspun menjawab.
“Kandungan nya harus sesuai”
Soalnya yang saya dapat dosisnya 30.mg pak
Jawab pihak humas di pecah lagi.

Disinggung terkait mau ketemu keatas tgl 20 untuk klarifikasi terkait obat tersebut yang di dapat dari apotek farmasi di RS grati oknum humas grati pun menjawab.
“biasanya pihak apotek telpon dulu kedokternya jika obatnya yang ada dosis satuannya berbeda dan ada ambang batas minimal dan ada batas maksimal.

Setelah itu awak media membalas chat humas,mohon maaf sebelumnya pak terkait masalah obat ini saya sudah konsultasi dengan pihak dokter spesialis anak dan menurut keterangan yang saya dapat.obat tersebut bukan untuk anak umur empat tahun enam bulan, dan sampai saat ini anaknya yang hiperaktif tidak bisa berdiri untuk jalan lagi,

meski chat whatsapp sudah terlihat dibuka atau sudah di baca pihak humas pun tidak membalas terkait chat yang terakhir,bersambung.

(aly)