Dugaan Penyimpangan WC Misterius di SMA Negeri 12 Pekanbaru, Pembangunan Tanpa Papan Proyek dan Kepala Sekolah Menghilang

Pekanbaru, MN Cakrawala – Dugaan penyimpangan proyek sekolah kembali mencuat di SMA Negeri 12 Pekanbaru. Sebuah bangunan toilet (WC) berdiri di depan kantor kepala sekolah tanpa papan nama proyek sejak awal pembangunan hingga hampir rampung. Tidak ada informasi pelaksana, nilai anggaran, maupun sumber dana. Pekerjaan berlangsung senyap, menimbulkan pertanyaan besar di lingkungan pendidikan.

Padahal aturan jelas menyebutkan bahwa setiap pembangunan yang bersumber dari keuangan negara wajib transparan. Permen PUPR Nomor 22 Tahun 2018 menegaskan bahwa pembangunan gedung negara, sekecil apa pun skalanya, harus mengikuti standar teknis dan administrasi. Namun di SMA Negeri 12, ketentuan ini seolah diabaikan.

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan adanya dugaan penyimpangan proyek sekolah pada spesifikasi pekerjaan. Material dan metode pengerjaan dinilai tidak sesuai dengan ketentuan. Ironisnya, pengawasan dari pihak sekolah hampir tidak terlihat. Kepala Sekolah Suprapto disebut jarang berada di tempat. Upaya konfirmasi awak media pun gagal; pintu kantor terkunci, telepon tak diangkat, dan pesan tidak dibalas. Sementara Wakil Kehumasan, Rohana, juga memilih bungkam hingga berita ini diturunkan.

Situasi ini memunculkan tanda tanya publik: siapa yang bertanggung jawab atas dugaan penyimpangan proyek sekolah tersebut? Jika pembangunan di lingkungan pendidikan saja tidak transparan, bagaimana dunia pendidikan bisa menanamkan nilai kejujuran kepada siswanya?

Kini masyarakat menunggu langkah tegas Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Apakah dinas akan membiarkan proyek misterius ini berlalu tanpa penelusuran, atau segera turun tangan menindak pihak yang bermain di balik pembangunan toilet yang sarat kejanggalan ini.

(Ef/Red.)