Bondowoso,Cakrawala – Totok pengusaha tahu di Dusun Kogeddeng, Desa Gunung Anyar, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tengah menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya. Minimnya akses permodalan, keterbatasan teknologi produksi, hingga kurangnya dukungan pemasaran menjadi kendala utama yang dihadapi sektor usaha kecil dan menengah (UKM) ini.
Usaha tahu yang merupakan bagian dari sektor informal, menurut para pelaku usaha, kerap luput dari perhatian serius pemerintah daerah. Padahal, sektor ini memiliki kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal serta menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar.
Totok, salah satu pengusaha tahu di Dusun Kogeddeng, menyampaikan bahwa dalam satu kali pembelian, ia menghabiskan hingga 5 kwintal kedelai. Namun, dalam proses produksi harian, hanya sekitar 60 kilogram kedelai yang terserap, dengan proses produksi dimulai sejak pagi hingga sore hari.sedangkan pemasaran berkutat di pasar Bondowoso.
“Kami sangat membutuhkan bantuan permodalan, terutama untuk pengadaan mesin produksi yang lebih modern dan hemat energi,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Totok juga menyoroti perlunya pelatihan dan pendampingan teknis dari pemerintah daerah. Hal ini mencakup pelatihan teknik produksi yang efisien, manajemen usaha, serta penerapan standar keamanan pangan. Selain itu, penggunaan teknologi tepat guna dan pengelolaan limbah tahu yang ramah lingkungan menjadi kebutuhan mendesak.
“Sebagian pengrajin masih menggunakan bahan bakar dari sampah plastik yang tidak ramah lingkungan. Kami berharap ada solusi seperti bantuan alat dan pelatihan penggunaan bahan bakar alternatif seperti kayu bakar atau pelet kayu,” tambahnya.
*Perlu Intervensi Serius Pemkab*
Para pengusaha juga berharap adanya dukungan konkret dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam hal pemasaran dan promosi produk. Fasilitasi keikutsertaan dalam pameran, perluasan pasar melalui kerja sama antarwilayah, serta penyederhanaan proses perizinan usaha menjadi beberapa aspirasi yang disampaikan.
“Dengan bantuan dalam promosi dan pemasaran, kami bisa memperluas jangkauan produk ke pasar lokal maupun regional,” harap Totok.
Dukungan Pemkab diharapkan tidak hanya berhenti pada sisi teknis, tetapi juga menyentuh kebijakan yang berpihak kepada pelaku UKM, termasuk pengusaha tahu tradisional. Jika diberikan perhatian dan fasilitasi yang tepat, para pengusaha tahu di Bondowoso berpotensi besar untuk berkembang dan meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.(red)