Kecelakaan di Mana-mana, Apakah Menhub Masih Punya Kompas

Jakarta,Cakrawala-Kecelakaan transportasi terjadi beruntun—darat, laut, udara, bahkan perkeretaapian. Negeri ini seolah kehilangan arah dalam urusan keselamatan publik. Lalu, ke mana Menhub?

 

Evaluasi harus dimulai dari atas. Jangan-jangan, anggaran keselamatan transportasi ikut dipangkas diam-diam demi alasan efisiensi. Kalau benar, ini bukan salah Presiden. Ini kelalaian Menteri Perhubungan yang gagal menyuarakan betapa krusialnya nyawa rakyat!

 

Padahal Menhub tidak sendiri. Ia dikelilingi para Dirjen, Staf Ahli, Staf Khusus, dan Tenaga Ahli yang seharusnya mampu memberi masukan strategis. Tapi apakah masukan itu ada? Apakah disampaikan ke Presiden dan Menteri Keuangan? Atau semuanya hanya sibuk rapat, membuat presentasi, lalu diam saat anggaran keselamatan dipotong?

 

Menurut Djoko Setijowarno, akademisi dan pemerhati transportasi, “Kementerian Perhubungan hanya punya dua tugas utama: keselamatan dan pelayanan. Bila dua hal ini tak dijalankan maksimal, maka seluruh ekosistem transportasi nasional akan terus memakan korban.”

 

Peringatan Djoko ini bukan tanpa alasan. Ia melihat, lemahnya prioritas pada aspek keselamatan muncul karena tidak adanya keberanian Kemenhub menyampaikan urgensi anggaran kepada pengambil keputusan.

 

Sudah saatnya publik bertanya:

Apakah Kemenhub sedang benar-benar bekerja, atau hanya sekadar hadir di konferensi pers usai tragedi demi tragedi.(Ef)