Serda Sigit menjelaskan bahwa kehadiran Babinsa dan tim relawan bukan hanya sekadar distribusi barang, tetapi juga menghadirkan pendampingan emosional. “Kami ingin memastikan anak-anak tetap merasakan keceriaan dan mendapat suasana yang aman meski dalam kondisi darurat. Dukungan moral dan kehadiran komunitas amat membantu pemulihan mereka,” ujar Serda Sigit.
Para guru setempat mengapresiasi kolaborasi ini karena kegiatan tersebut membantu menstabilkan suasana mental anak-anak dan meringankan beban orang tua. Relawan juga memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yang tampak trauma berat dengan menyediakan permainan yang bersifat menenangkan dan kegiatan kelompok yang membantu membangun kembali rasa percaya diri.
Dalam pelaksanaannya, penyaluran mainan dan makanan kecil diatur rapi agar semua anak mendapatkan giliran. Relawan mendata kebutuhan khusus dan mengarahkan bantuan ke keluarga yang paling rentan, seperti anak-anak dengan gangguan kesehatan, anak usia dini, dan anak-anak tanpa pendamping tetap.
Kegiatan berbagi keceriaan anak ini mendapat sambutan hangat dari orang tua dan pengungsi yang merasa terbantu oleh perhatian lintas unsur — TNI, guru, relawan, dan masyarakat setempat — sehingga proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan manusiawi. (Pendim 0821/Red).













