Mobil Jurnalis TVRI Hangus Terbakar di Ogan Ilir, Desakan Investigasi Menguat

Ogan Ilir,Sumsel- MNCakrawala.com,- Sebuah insiden kebakaran menghanguskan sebuah mobil milik seorang jurnalis TVRI di Ogan Ilir pada,Hari kamis,20,/10/2025,Peristiwa ini segera memicu gelombang keprihatinan dan desakan untuk investigasi serius dari kalangan aktivis serta pegiat media setempat.Sabtu,(22/11/2025)

 

Budi Gempita, tokoh pemuda terkemuka di Ogan Ilir, dengan tegas menyerukan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera melakukan investigasi mendalam. Ia tidak yakin bahwa kebakaran ini semata-mata disebabkan oleh masalah teknis. “Saya sangat meragukan jika ini hanya kecelakaan biasa. Ogan Ilir ini unik, berbeda dari daerah lain di Sumatera Selatan,” ujarnya dengan nada prihatin.

 

Gempita menjelaskan bahwa di Ogan Ilir, terdapat oknum penguasa dan pejabat yang cenderung arogan serta anti terhadap kritik, terutama yang berkaitan dengan pemberitaan dugaan penyelewengan anggaran. Kondisi ini, menurutnya, sangat mungkin memicu tindakan intimidasi terhadap wartawan dan LSM yang berani bersuara kritis. “Mereka tidak segan memblokir, membenci, dan menutup semua ruang gerak bagi wartawan atau LSM yang dianggap mengganggu,” imbuhnya dengan nada khawatir.

 

Lebih lanjut, Gempita menyoroti kejanggalan di sekitar lokasi kejadian. Ia mengungkapkan adanya rumput dan ilalang yang tumbuh rimbun di dekat pagar rumah sang jurnalis, yang bisa jadi merupakan indikasi adanya pihak yang sengaja mendekati lokasi sebelum insiden terjadi. “Melihat kondisi Ogan Ilir yang sudah masuk kategori ‘kartu merah’, terutama dalam hal kritik, seolah nyawa tidak berharga bagi oknum-oknum tertentu,” tegasnya dengan nada geram.

 

Gempita berharap agar negara, melalui APH, tidak mengabaikan catatan sejarah kelam yang dialami oleh wartawan dan LSM di Ogan Ilir. Ia juga mendesak APH untuk merangkul jurnalis, wartawan, LSM, dan ormas, serta menjalin komunikasi yang erat demi keselamatan mereka. “Saya meminta agar para jurnalis, wartawan, LSM, dan ormas dirangkul, dibangun komunikasi yang baik dalam hal keselamatan. Idealnya, ada kegiatan rutin bulanan di mana APH menyediakan wadah untuk menyampaikan keluhan terkait intimidasi, ancaman, atau kekerasan yang mereka alami,” pintanya dengan sungguh-sungguh.

 

Yudi Gromiko, jurnalis TVRI yang menjadi korban dalam insiden ini, mengungkapkan rasa syukurnya atas keselamatan dirinya. “Tentu saja saya sangat terkejut. Namun, saya bersyukur atas segala takdir Allah. Semua yang kita miliki hanyalah titipan,” ujarnya dengan nada pasrah.

 

“Saya bersyukur karena masih dilindungi dari hal yang lebih buruk, hanya mobil yang menjadi korban,” tambahnya. Ia juga meyakini bahwa kejadian ini telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa. “Saya ikhlas karena semua ini adalah takdir Allah yang tak bisa dihindari.”

 

(Najam)