MTQ Binawidya: Antara Syiar Qurani dan Janji Layanan Publik yang Hadir di Tengah Umat

Pekanbaru,Cakrawala– Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kecamatan Binawidya resmi dibuka Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, Senin (6/10/2025).

Di atas panggung yang dipenuhi lantunan ayat suci, Pemerintah Kota mencoba menampilkan wajah yang lebih dekat dengan masyarakat — menghadirkan pelayanan publik di tengah ajang religius ini.

 

KTP, dokumen kependudukan, lowongan kerja, hingga layanan IVA tes dan pajak — semua diklaim tersedia di lokasi MTQ.

 

“Pelayanan pemerintah hadir di MTQ ini,” ujar Agung dengan nada optimistis.

 

Tentu, langkah ini layak diapresiasi. MTQ tidak lagi sekadar seremonial membaca ayat suci, tapi juga ruang nyata pemerintah menunaikan tanggung jawabnya: melayani rakyat tanpa batasan gedung dan jam kerja.

 

Namun publik juga berhak bertanya: apakah layanan yang dihadirkan itu benar-benar berjalan efektif atau hanya simbol kehadiran pemerintah di balik kemegahan tenda MTQ? Apakah semangat pelayanan itu juga hadir di hari-hari biasa — di kantor kelurahan, di kecamatan, di dinas-dinas yang sering membuat warga menunggu berjam-jam hanya untuk selembar berkas?

 

Wali Kota Agung dan Wakilnya, Markarius Anwar, berjanji akan menghadiri seluruh MTQ di setiap kecamatan. Janji yang bagus, asalkan tidak berhenti pada seremoni. Karena syiar Al-Qur’an sejatinya bukan sekadar bacaan, melainkan ajakan menegakkan nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan amanah — nilai yang sama yang seharusnya menjadi napas setiap kebijakan pemerintah.

 

MTQ Binawidya memberi harapan: tentang masyarakat yang religius, dan pemerintah yang hadir bukan hanya di podium, tapi juga di setiap ruang pelayanan publik yang benar-benar melayani.

Jika semangat ini dijaga, maka MTQ bukan hanya lomba tilawah — ia menjadi cermin moral bagi pemerintah dan rakyatnya.(ef)