Lumajang, MN Cakrawala – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudi Saladin memberikan penekanan penting kepada para prajurit yang bertugas dalam operasi penanganan dampak erupsi Gunung Semeru. Penekanan itu ia sampaikan saat meninjau Posko Tanggap Darurat Bencana Kodim 0821/Lumajang di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, pada Senin (24/11/2025).
Pangdam hadir bersama Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir dan jajaran Forkopimda untuk mengecek kesiapan satuan, kelengkapan pasukan, serta efektivitas seluruh langkah yang telah dilakukan di lapangan. Ia menerima laporan kondisi terkini dari Dandim 0821/Lumajang Letkol Arh Anton Subhandi, S.A.P., dan langsung memberikan beberapa instruksi strategis yang harus segera diterapkan guna memperkuat respon darurat.
Dalam arahannya, Pangdam menegaskan bahwa prajurit TNI harus hadir dengan semangat kemanusiaan, kewaspadaan tinggi, dan disiplin dalam setiap fase penanganan bencana. Ia mengingatkan bahwa medan yang tertutup material vulkanik, cuaca yang tidak menentu, serta kebutuhan evakuasi mendesak menuntut respon cepat, presisi, dan ketelitian di lapangan. Setiap prajurit diminta menjaga kesehatan, memperhatikan keselamatan diri, dan tidak mengabaikan standar prosedur.
Mayjen Rudi Saladin menginstruksikan agar seluruh prajurit tetap sigap menghadapi dinamika situasi. Ia menegaskan bahwa masyarakat menjadikan keberadaan TNI sebagai sandaran di tengah kondisi darurat. Karena itu, setiap tugas harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan penuh rasa tanggung jawab. Arahan tersebut sekaligus menjadi penegasan bahwa kesiapsiagaan prajurit berpengaruh langsung pada ketertiban dan keselamatan warga yang terdampak erupsi.
Pangdam juga menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi. Ia meminta prajurit menjaga soliditas dengan pemerintah daerah, tim kesehatan, relawan, dan masyarakat setempat. Kerja lintas sektor menjadi kunci untuk mempercepat penanganan, terutama dalam memastikan jalur evakuasi aman, layanan kesehatan tersedia, serta mobilitas logistik berjalan lancar. Setiap prajurit di lapangan harus mampu menjalin komunikasi baik dan memahami prioritas penanganan.
Selain fokus pada penanganan teknis, Pangdam memastikan seluruh unsur TNI memperhatikan kondisi fisik dan mental pengungsi. Ia meminta prajurit memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Ketersediaan fasilitas dasar di posko pengungsian juga ia minta terus dipastikan berfungsi optimal untuk mendukung kenyamanan para penyintas.
Pangdam menegaskan bahwa tugas TNI di lokasi bencana bukan hanya mengevakuasi warga. TNI hadir untuk menenangkan, membantu, dan memberi harapan. Ia mengajak seluruh prajurit menunjukkan sikap humanis sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Ingat, tugas kita tidak hanya mengevakuasi. Kita hadir untuk menenangkan, membantu, dan memberi harapan. Tunjukkan sikap humanis kalian sebagai prajurit TNI,” pungkas Mayjen Rudi Saladin. (Pendim0821/Red.)













