Personel Gabungan Tanggap Darurat Dirikan Posko Pengungsian Semeru di Lapangan Supiturang

Personel gabungan mendirikan posko pengungsian Semeru di Lapangan Supiturang

Lumajang, MN Cakrawala — Upaya percepatan penanganan darurat erupsi Gunung Semeru terus digencarkan. Pada Minggu, 23 November 2025, personel gabungan tanggap darurat bencana menurunkan berbagai alat perlengkapan untuk mendirikan posko pengungsian terpusat di Lapangan Sepakbola Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Pendirian posko pengungsian ini menjadi langkah strategis untuk memastikan warga terdampak memperoleh tempat perlindungan yang aman, terkoordinasi, serta mudah dijangkau. Seluruh personel TNI, relawan, dan instansi terkait bergerak cepat menggelar tenda, penerangan darurat, dapur umum, serta fasilitas kesehatan lapangan. Kehadiran posko yang terpusat membuat distribusi bantuan dapat dilakukan lebih tertata dan memungkinkan petugas memantau kebutuhan warga secara langsung.

Pasi Ops Kodim 0821 Lumajang, Kapten Inf Anwar Suprihatin, menjelaskan bahwa penyiapan posko ini merupakan bentuk respon cepat terhadap kondisi lapangan yang terus berubah. Menurutnya, pergerakan abu vulkanik, potensi guguran, dan cuaca yang berubah dengan cepat mengharuskan seluruh unsur tanggap darurat bertindak sigap dan terukur.

“Kami menurunkan alkap lengkap untuk memastikan posko pengungsian dapat beroperasi optimal. Prioritas kami adalah keselamatan warga. Semua kebutuhan dasar, mulai dari tempat istirahat, logistik, hingga layanan kesehatan, kami siapkan agar masyarakat bisa berlindung dengan aman,” jelas Kapten Anwar.

Ia menekankan bahwa Kodim 0821 terus memperkuat koordinasi dengan BPBD, pemerintah daerah, dan unsur relawan untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik Semeru. Evaluasi jalur evakuasi juga dilakukan secara berkala agar warga dapat dipindahkan dengan cepat bila potensi bahaya meningkat.

“Situasi ini membutuhkan respon cepat dan terukur. Kami bersama seluruh unsur tanggap darurat siap berada di garda depan sampai kondisi kembali stabil,” tambahnya.

Dengan kesiapsiagaan seluruh unsur, posko pengungsian di Lapangan Supiturang kini menjadi pusat aktivitas evakuasi dan perlindungan sementara bagi warga yang harus meninggalkan rumah akibat ancaman guguran, awan panas, maupun banjir lahar hujan dari Gunung Semeru. Petugas memastikan alur distribusi bantuan berjalan lancar, semua fasilitas darurat berfungsi, dan seluruh warga mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan selama masa tanggap darurat.

Keberadaan posko terpusat ini juga memudahkan koordinasi lintas sektor dalam mempercepat tindakan penyelamatan dan pemulihan awal. Dengan dukungan penuh dari TNI, BPBD, relawan, serta pemerintah daerah, warga terdampak kini memiliki tempat perlindungan yang lebih aman dan terkelola secara profesional selama aktivitas Semeru masih menunjukkan gejala peningkatan.

(Pendim 0821/Red.)