Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara Gimhae Busan

Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara Gimhae Busan disambut pejabat Republik Korea sebelum menghadiri KTT APEC 2025.

Republik Korea, MN Cakrawala – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara Gimhae, Busan, pada Kamis malam (30/10/2025) untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2025 yang digelar di Gyeongju, Republik Korea.

Setibanya di lokasi, Presiden Prabowo disambut secara hangat oleh Menteri Defense Acquisition Program Administration Republik Korea, Mayjen (Purn) Seok Jong Gun. Penyambutan berlangsung penuh rasa hormat, menandai hubungan bilateral yang semakin erat antara kedua negara. Presiden juga berbincang singkat dengan sejumlah pejabat lokal sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat peristirahatan.

Sebelum keberangkatan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Wakil Presiden Gibran Rakabuming melepas Presiden Prabowo secara resmi. Wapres menyampaikan doa dan harapan agar kunjungan kerja ini membawa hasil positif bagi Indonesia serta memperkuat posisi negara di kawasan Asia-Pasifik. “Semoga kunjungan ini memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi dan kerja sama regional yang berkelanjutan,” ujar Wapres Gibran.

Kunjungan Presiden Prabowo ke Korea merupakan bagian dari rangkaian diplomasi ekonomi Indonesia untuk memperluas kerja sama internasional. Melalui kehadiran dalam KTT APEC 2025, Indonesia diharapkan dapat mendorong agenda pembangunan ekonomi inklusif, pertumbuhan hijau, dan kemitraan strategis dengan negara-negara anggota lainnya.

Selain menghadiri pertemuan puncak, Presiden Prabowo juga dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara dan pimpinan organisasi ekonomi regional. Agenda tersebut bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor, termasuk perdagangan, investasi, dan pengembangan teknologi digital.

Keberangkatan Presiden Prabowo ke Korea menegaskan komitmen Indonesia untuk terus aktif membangun hubungan internasional yang berimbang dan berkelanjutan, serta memperkuat peran strategisnya di kawasan Asia-Pasifik. (Red.)