Pekanbaru,Cakrawala – Program bantuan pemerintah untuk revitalisasi satuan pendidikan tahun 2025 yang bersumber dari APBN kembali menuai sorotan. Investigasi di lapangan menemukan adanya dugaan pelaksanaan proyek asal-asalan yang tidak sesuai dengan ketentuan Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 serta standar konstruksi SNI 2847:2019 tentang Persyaratan Beton Struktural.
Hasil monitoring di dua sekolah di Pekanbaru menunjukkan perbedaan mencolok antara standar teknis yang dipersyaratkan dengan kondisi riil di lapangan.
1. SDN 131 Pekanbaru (Nilai kontrak Rp947.775.657)
* Kolom 20×20 seharusnya 8 batang besi diameter 12, namun hanya dipasang 4 batang.
* Kolom 20×25 seharusnya 10 batang, tetapi juga hanya dipasang 4 batang.
2. SDN 194 Pekanbaru (Nilai kontrak Rp1.401.415.897)
* Kolom 20×25 seharusnya 8 batang, namun hanya terpasang 4 batang.
* Kolom 20×30 seharusnya 10 batang, namun di lapangan hanya 6 batang.
Terkait kondisi tersebut, Plt. Kepala Sekolah SDN 131 Pekanbaru, Munirah, S.Pd, saat dikonfirmasi tidak memberikan respon apa pun. Sementara Plt. Kepala Sekolah SDN 194, Rio Brahma Putra, menyebut pihaknya hanya menjalankan sesuai dokumen teknis dari konsultan perencana. “Kalau terkait masalah teknis, mungkin yang lebih berkompeten menjawab adalah konsultan perencana kami,” ujarnya. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada klarifikasi resmi dari pihak konsultan maupun instansi teknis terkait.
Ketidaktaatan terhadap regulasi tersebut menimbulkan pertanyaan besar: mengapa proyek pendidikan bernilai miliaran rupiah justru dikerjakan dengan cara yang murahan dan mengabaikan regulasi teknis? Padahal, Permen PUPR 22/2018 secara jelas mengatur bahwa setiap pembangunan gedung negara wajib memenuhi persyaratan administratif dan teknis, sementara SNI 2847:2019 menekankan aspek kualitas, keamanan, dan ketahanan struktur beton.
Dengan kondisi ini, publik patut khawatir bahwa proyek revitalisasi sekolah yang semestinya meningkatkan mutu pendidikan justru berpotensi menghadirkan risiko keselamatan bagi peserta didik di kemudian hari.(EF)













