Pekanbaru,Cakrawala – Kebohongan Kepala UPT Transmetro Pekanbaru, Sarwono, akhirnya terbongkar. Dengan enteng ia menyebut seluruh pajak bus Transmetro sudah dibayar. Namun fakta di lapangan justru sebaliknya, masih ada armada yang beroperasi dengan plat nomor mati.
Lebih parah lagi, ketika diminta klarifikasi lanjutan, Sarwono memilih bungkam. Konfirmasi yang dikirimkan tidak dijawab, seolah menghindar dari pertanggungjawaban publik. Sikap diam ini semakin mempertegas bahwa ucapannya hanyalah dalih untuk menutupi kelalaian.
Pertanyaan besar pun muncul: ke mana larinya biaya operasional Transmetro Pekanbaru selama ini? Jika dana rutin disediakan setiap tahun untuk perawatan dan administrasi armada, mengapa masih ada bus yang tidak patuh membayar pajak?
Publik menilai Sarwono bukan sekadar lalai, melainkan pembohong besar. Kebohongan ini bukan hanya merusak citra Dishub Pekanbaru, tapi juga mencederai kepercayaan masyarakat.
Kondisi ini harus menjadi atensi serius Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho. Evaluasi terhadap pejabat Dishub yang tidak berintegritas dalam bekerja sangat mendesak, agar pelayanan publik tidak terus dikotori oleh kebohongan dan lemahnya pengawasan.(Ef)
