Yogyakarta,Cakrawala– Direktorat Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan Simposium Nasional bertajuk “Polantas Menyapa” dengan mengangkat tema “Terwujudnya Tata Kelola Angkutan Logistik yang Berkeselamatan Guna Mendukung Peningkatan Kualitas Keselamatan di Jalan Raya”.
Bertempat di Wyndham Garden Yogyakarta Conference Hotel, simposium ini akan dibuka secara resmi oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. Acara turut menghadirkan perwakilan dari berbagai sektor transportasi, logistik, akademisi, dan praktisi sebagai bagian dari upaya membangun dialog terbuka dan solutif.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Kombes Pol. Yuswanto Ardi, S.H., S.I.K., M.Si, menyoroti bahwa pengelolaan angkutan logistik saat ini masih menghadapi tantangan serius dalam aspek keselamatan dan kepatuhan regulasi. Salah satu persoalan mendasar adalah fenomena over dimension and overload (ODOL), yang dalam lima tahun terakhir telah berkontribusi terhadap setidaknya 61 kecelakaan lalu lintas menonjol.
“Tingginya angka kecelakaan akibat angkutan logistik yang melebihi kapasitas menunjukkan bahwa tata kelola yang berorientasi keselamatan belum sepenuhnya terwujud. Kami ingin menjembatani antara kebutuhan keselamatan dan dinamika sosial-ekonomi yang ada,” ujar Kombes Pol. Yuswanto.
Menurutnya, terdapat kesenjangan antara kebijakan yang berlaku dengan praktik di lapangan. Banyak pelaku usaha menilai bahwa penerapan regulasi secara ketat berpotensi menimbulkan dampak ekonomi yang luas. Oleh karena itu, simposium ini digelar sebagai ruang dialog lintas sektor untuk merumuskan pendekatan yang adaptif, bertahap, dan berkelanjutan.
Dengan format Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan secara hybrid—langsung dan daring—simposium ini turut diikuti oleh para Direktur Lalu Lintas Polda se-Indonesia melalui Zoom Meeting.
Adapun tujuan utama simposium ini adalah:
1. Memberikan rekomendasi berbasis realita lapangan dalam rangka penyusunan kebijakan nasional terkait tata kelola angkutan logistik.
2. Menyusun rencana aksi bertahap (staging policy) yang menghindari efek kejut bagi masyarakat dan pelaku usaha.
3. Memperkuat sinergi antara regulator, operator, komunitas pengguna jalan, serta aparat penegak hukum lalu lintas.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program “Polantas Menyapa”, yaitu bentuk keterlibatan aktif fungsi lalu lintas Polri dalam membangun komunikasi dua arah dengan masyarakat dan stakeholder, sebagai wujud pelayanan publik yang inklusif, responsif, dan proaktif.
“Kita dorong solusi yang realistik namun tetap progresif. Perubahan menuju sistem logistik yang aman dan berkeselamatan harus dilakukan dengan pendekatan bertahap agar tidak menimbulkan instabilitas sosial dan ekonomi,” tegas Kombes Pol. Yuswanto.
Hasil dari forum ini diharapkan dapat dirumuskan menjadi rekomendasi konkret yang mampu diimplementasikan secara nasional, mendukung visi transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan.(ef)