Pekanbaru,Cakrawala-Dikutip dari dataprosa.com, gedung megah SMAN 17 Pekanbaru di Jalan Fajar Raya, Kelurahan Labuhbaru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, sudah berdiri lebih dari dua tahun. Dibangun dengan dana rakyat, namun hingga kini belum sekalipun dipakai untuk belajar-mengajar.
Yang lebih ironis, para siswanya sudah masuk tahun ajaran ketiga. Sebagian kini duduk di kelas XII, dan sebentar lagi akan lulus—menjadi alumni SMAN 17 yang tak pernah menginjakkan kaki di ruang kelas sekolahnya sendiri.
Masih menurut dataprosa.com, selama ini guru dan murid menumpang di Wisma Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) milik Pemprov Riau di Jalan Wisma PGRI, Kelurahan Delima, Kecamatan Binawidya.
Sekretaris Komisi V DPRD Riau, Robin Hutagalung, mengaku pihaknya sudah berkali-kali mendesak Dinas Pendidikan Riau agar gedung ini segera digunakan.
“Komisi V sudah pernah RDP dengan Disdik, mendesak supaya digunakan,” tegas Robin seperti dikutip dataprosa.com, Kamis (7/8/2025).
Robin menduga ada kendala teknis, termasuk kondisi akses jalan menuju sekolah yang perlu diperbaiki. Namun, apakah akses jalan bisa dijadikan alasan membiarkan gedung ini mubazir bertahun-tahun?
dataprosa.com menulis, fakta di lapangan menunjukkan SMA Negeri di Pekanbaru masih kewalahan menampung lulusan SMP setiap tahun. Banyak anak terpaksa masuk sekolah swasta karena tak kebagian kursi di sekolah negeri. Sementara itu, gedung SMAN 17 yang dibangun dengan uang rakyat malah menjadi monumen bisu ketidakseriusan pemerintah.
Pertanyaannya, sampai kapan Pemprov Riau membiarkan investasi pendidikan bernilai miliaran rupiah ini hanya menjadi pajangan.(red)