TNI Perkuat Respons Penanggulangan Bencana, Pastikan Penanganan Dampak Erupsi Semeru Berjalan Cepat dan Terkoordinasi

Personel TNI meninjau lokasi pengungsian dan wilayah terdampak erupsi Semeru di Lumajang.

LUMAJANG, MN Cakrawala – Upaya penanggulangan dampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo terus diperkuat melalui langkah cepat dan terkoordinasi antara TNI, pemerintah daerah, dan seluruh unsur terkait. TNI AD melalui jajaran Korem 083/Baladhika Jaya bersama Kodam V/Brawijaya bergerak langsung di lapangan untuk memastikan penanganan darurat berjalan efektif, aman, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdampak pada Sabtu (22/11/2025).

Peninjauan awal dilakukan di SDN 04 Supiturang, salah satu titik utama pengungsian warga. Di lokasi tersebut, personel TNI bersama unsur pemerintah memeriksa layanan kesehatan, ketersediaan logistik harian, fasilitas kelompok rentan, serta kesiapan sarana pengungsian. Personel juga membantu pengamanan wilayah sekitar, pemetaan kebutuhan mendesak, hingga penataan jalur evakuasi agar mobilitas warga tetap lancar dan terpantau.

Untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat, TNI menyalurkan 19 item bantuan kemanusiaan yang meliputi selimut, kebutuhan balita, pakaian anak, perlengkapan mandi, sembako, dan berbagai kebutuhan awal lainnya. Seluruh bantuan tersebut disesuaikan dengan kondisi lapangan agar para pengungsi memperoleh layanan dasar yang layak selama masa darurat berlangsung.

Selain meninjau area pengungsian, rombongan juga menuju Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, yang termasuk wilayah dengan paparan material vulkanik paling berat. Tim melakukan asesmen pada kondisi rumah warga, kerusakan infrastruktur dasar, kondisi jalur evakuasi, serta persebaran material erupsi yang menghambat aktivitas harian. Hasil asesmen ini menjadi dasar penguatan penanganan pasca-bencana oleh seluruh instansi terkait.

Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Kohir, menegaskan bahwa TNI selalu hadir untuk masyarakat, terutama saat terjadi keadaan darurat. Ia menjelaskan bahwa sejak erupsi terjadi, prajurit langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi warga, pengamanan jalur, serta memastikan bantuan tersalurkan secara merata.

Jajaran TNI menekankan bahwa penanganan bencana harus dilakukan dengan cepat, terukur, dan penuh empati. Keselamatan warga serta kelancaran distribusi bantuan menjadi fokus utama di lapangan. Unsur prajurit juga terus disiagakan karena aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih berada pada tingkat kewaspadaan tinggi, sehingga membutuhkan perhatian berkelanjutan.

Sinergi menjadi kunci keberhasilan penanggulangan. TNI bekerja berdampingan dengan BPBD, Polri, pemerintah daerah, relawan, dan berbagai elemen masyarakat untuk mempercepat pemulihan dan memastikan seluruh langkah penanganan dijalankan secara manusiawi. Dengan langkah terkoordinasi tersebut, penanggulangan dampak erupsi Semeru diharapkan berlangsung cepat, tepat, dan memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat Lumajang. (Dispenad/Red.)