Sidoarjo, MN Cakrawala– Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang mengalami kesusahan, Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH, tilik warga pada hari ini (16/5). Ia mendatangi dua warganya yang sedang membutuhkan bantuan karena sakit. Yang pertama Muhammad Riski (11) warga Desa Sumokali, Kecamatan Candi dan yang kedua Suyono (66) warga Desa Blurukidul, Kecamatan Sidoarjo.
Muhammad Riski, siswa kelas 4 Madrasah Ibtidayah Nahdatul Ulama (Minu) Desa Sumokali tidak mau sekolah akibat sering dibully oleh temannya karena menderita benjolan pada hidung (tumor).
“Hari ini kita Sidak warga yang sedang sakit, kita dapat laporan sudah 1,5 tahun mengalami sakit tersebut dan belum dapat tindakan. Kita sebagai pimpinan daerah turun hadir percepatan penanganan agar segera di operasi, karena adik Muhammad Riski ini masih dalam masa pertumbuhan,” ujarnya.
Dalam kunjungan ke rumah Muhammad Riski, Cak Bandi sapaan akrab Wabup bersama Dinas Kesehatan, Baznas, Camat, Kepala Desa Sumokali dan Dinas Sosial berharap adik Riski segera diperhatikan dan ditangani sakitnya.
“InsyaAllah dengan kehadirian pimpinan daerah agar segera bisa ditangani,” ungkap Wabup.
Sementara itu Umiyah (56) tahun, nenek Muhammad Riski saat dijumpai di rumahnya membenarkan cucunya tidak mau sekolah. Disampaikannya benjolan yang ada pada cucunya itu tumbuh sejak lahir. Namun waktu itu penyakitnya tidak sebesar saat ini yang menutupi mata dan hidungnya. Dari benjolan tersebut, Rizki sering mendapatkan ejekan dari teman-temannya sehingga ia tidak mau masuk sekolah dan memilih di rumah.
“Ya cucu saya tidak mau sekolah karena adanya benjolan di mata dan hidungnya, selama ini sudah diperiksakan kedokter dengan menggunakan BPJS Kesehatan dari pemerintah namun masih menunggu panggilan,” katanya.
Dalam sidaknya ditempat kedua, Pak Wabup mengunjungi Suyono warga Desa Bluru Kidul yang mengalami sakit Selulitis ada infeksi akibat diabetes. Ironisnya Suyono yang dalam kondisi sakit tinggal sendirian di rumahnya.
“Ada warga kita yang lagi sakit, dia tidak ada saudara tinggal sendiri. Dulu punya BPJS saat kerja, namun sekarang pak Suyono tidak bekerja sehingga tidak dicover jaminan sosial,” katanya.
Khusus untuk warga Desa Bluru Kidul yang sakit sebatang kara tidak ada saudara, mantan Kades Pabean Sedati itu memerintahkan pihak Dinas Sosial agar dapat bantuan BPJS Kesehatan serta untuk makannya setiap hari akan dikirim oleh Baznas Sidoarjo. Pak Wabup Subandi juga berpesan bagi masyarakat yang sakit diharapkan ada kepedulian lingkungan mulai di tingkat RT/RW hingga Pak Kades.
“Jika Kepala Desa tidak mampu menyelesaikan permasalahan maka pemerinta harus hadir. Kalau seperti ini tidak mungkin bisa diselesaikan di tingkat desa, maka berdasarkan laporan yang kita terima lalu mencarikan solusi,” tutup Cak Bandi. (Ubaid)